Kamis, 29 Desember 2011

BELAHAN LUKANYA JIWA

Suara itu bersahutan.
Memenggal hitamnya malam.
Ranting berbisik merdu.
Jemari mimpi membelai lembut.
Menyilang di antara belahan.
Bukan belahan dada atau pahaku.
Tapi pada belahan luka.
Luka yang kau sematkan dengan indah merdu dan bersahaja.
Katamu... Aku jiwamu, aku perempuanmu, aku segalanya bagimu.
Aku tiada boleh ingkar dan segera kau bersinggasana di atas kepalaku.
Sudah.
Semua sudah sedemikian rapi dan aku hanya ingin,,,
Kau berkata pada burung burung di sekelilingku bahwa,,,
Aku adalah belahan jiwamu.
Kepada burung burung pemangsa itu sayank,,,
bukan hanya kepada kebodohanku.

___________________________________________________________
Sebuah Puisi yang ditulis Kit Rose

2 komentar:

  1. Malu aku malu,,, :)

    Kapik'en juduuulll hahahaha
    makasih ya say,,,

    BalasHapus
  2. @ Mbak Kit :
    Wong puisinya bagus kok malah bilang judulnya yg kebagusan se mbak?
    Sama-sama mbak, thanks juga sudah berkenan membagikan puisimu padaku.
    Laagggiiiii :D

    BalasHapus

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"