Kamis, 24 November 2011

SELIMUT KEDUA PADA MUSIMNYA



Pada malam ketika kuselimuti hati
Kau telanjangi tubuhku dengan secuil rasa
Katamu,
Cintaku jatuh lagi pada hangatnya hatimu

Pada esok saat aku mencarimu dalam mimpi
Kau rampas semua gairahku dengan sedikit cinta
Katamu,
Hatiku terbelah lagi karena rinduku padamu

Setelah sekujur tubuh dan hatiku terenggut
Dalam ketelanjanganku yang ke sekian,
Kau nikmati hal yang tak pernah kutahu, dimana kau mahkotakan aku
Apakah ketika kau mendorongku ke sudut gelap tanpa pelukan disana?

Setelah seluruh mimpiku tak lagi tentang ketelanjangan
Dalam persetubuhan yang tak pernah kutahu kapan bertemu jeda
Kau menyesapku teramat kuat tanpa ikatan lumatnya akad
Apakah aku memilikimu tiap kali kudapati kau melipatku dari terangnya siang?

Aku yang telanjang tanpa kuasa memintamu utuh disini
Terus meronta dalam perih, meminta adamu ketika aku tak selalu ada
Aku yang telanjang tanpa nama dalam ramainya khalayak
Terus merajah hati ketika kau bisikkan, “Selimut kedua bisa kupakai ketika kumaui di musimnya…”

3 komentar:

  1. kereeeeen mbak........

    BalasHapus
  2. @ Taofan Nalisaputra :
    Jauh juga "jalan-jalanmu" kemari dhek.
    Sampe' baru kebca komenmu, thanks ya sudah selalu nyempatin&berkomentar di blogku.

    BalasHapus

Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"