Kubilang,
Aku suka matamu yang tersenyum
Sudut bibirmu tipis ranum terkulum
Sekali kata seperti mantra ahli nujum
Kucoba lagi mengulang,
Aku ingat tiap, datangmu ritmis bak pendulum
Sudah seketika itu kusuka tubuhmu yang harum
Sekali lagi kurasakan cintamu tegar, tak juga alum
Lalu kudapati,
Kau bukan manusia
Tak punya indera rasa
Tak merasai nelangsa
Lantas kau penuhi raguku dengan bukti,
Kau memang bukan manusia
Tengah musim berganti kulit, tak lagi punya cinta
Terbuka topengmu, kau hanya binatang pongah, secepatnya harus binasa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan "cacian"mu dan ajarkan saya agar tetap bisa "menunduk"